A. Polip
1.
Definisi
Polip adalah
suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang
membesar dan teremas-remas oleh kontraksi rahim.Polip dapat menjulur keluar ke
vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur dan lingkungan uterus terganggu,
sehingga bakal janin akan susah tumbuh. Polip serviks terjadi akibat hiperplasia epitelium dan stroma
lokal yang menutupi daerah antara dua celah pada kanalis servikalis (Llewellyn
& jones, 2002).
2.
Jenis
Polip
Polip Serviks
a.
Gambaran umum
Polip merupakan lesi atau tumor padat
serviks yang paling sering dijumpai.Tumor ini merupakan penjuluran dari bagian
endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi ekternal atau regio
vaginal serviks (Anwar, 2011).
Polip serviks terjadi akibat
hiperplasia epitelium dan stroma lokal yang menutupi daerah antara kedua celah
pada kanalis serviks.Epitelium silinder yang menutupi polip dapat mengalami
metaplasia skuamosa, atau mengalami ulserasi.Banyak polip serviks tidak memberikan
gejala.Gejala utama adalah perdarahan intermitten.Diagnosis dibuat dengan
melakukan inspeksi pada serviks.Polip dapat dikeluarkan dengan memutar
tangkainya.Jaringan yang diperoleh harus dikirimkan untuk pemeriksaan
histopatologik. Tumor lain yang dapat terdeteksi adalah papiloma genitalis dan
mioma atau fibromioma (Llewellyn & jones, 2002).
b. Gambaran klinik
Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang,
rapuh, dan strukturnya menyerupai spons.Polip ditemukan berupa penjuluran
berwarna merah terang yang terjepit atau keluar dari ostium serviks.Walaupun
sebagian besar polip berdiameter kecil tetapi tetapi pertumbuhannnya mungkin
saja mencapai ukuran beberapa centimeter.Panjang tangkai polip juga bervariasi
dari ukuran dibawah 1 cm (Protusi melalui ostium serviks) hingga mencapai
beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung distal polip mencapai atau
keluar dari introitus vagina (Anwar, 2011).
Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna
polip menjadi pucat dan strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks. Ukuran
polip ektoserviks dapat mencapai diameter
beberapa sentimeter dan tangkainya dapat mencapai ukuran yang sama dengan jari
kelingking. Gambaran histopatologi polip adalah
sama dengan jaringan asalnya. Umumnya, permukaan polip tersusun dari selapis
epitel kolumner yang tinggi, epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringa ikat
longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema.Tidak jarang, ujung polip
mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat menimbulkan perdarahan terutama
sekali pascasenggama.Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami
metaplasia skuamosa dan serbukan sel radang sehingga menyerupai degerasi ganas
(Anwar, 2011).
Gb 1. Polip servik
c.
Gejala umum
1) Leukorea yang sulit
disembuhkan
2) Perasaan tidak nyaman dalam vagina,
baik setelah buang air maupun dalam kondisi biasa.
3) Perdarahan pasca senggama
4) Terdapat infeksi (Dian, 2012).
d.
Dasar diagnosis
1) Berdasarkan keluhan yang
dikemukakan.
2) Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai
: jaringan bertambah, mudah berdarah, terdapat pada vagina bagian atas (Dian,
2012).
e.
Pencegahan
Ada
beberapa langkah yang dapat membantu mencegah infeksi dan ini:
1.
Menggunakan celana dalam dari bahan katun. Ini membantu
mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat
seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim.
2.
Pakailah
kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual.
f.
Penanganan
Pada umumnya polip bertangkai dan dasarnya mudah terlihat,
maka dapat diekstirpasi dengan mudah.Setelah pemutaran tangkai, biasanya juga
dilakukan pembersihan dasar tangkai dengan kuret atau kerokan.Untuk
meminimalisasi jumlah perdarahan dapat dilakukan pemutusan tangkai polip dengan
kauter unipolar/bipolar.Apabila jumlah polip lebih dari satu dan dasar polip
menjadi sulit untuk dlihat secara langsung, sebaiknya dilakukan tindakan
dilatasi serviks sebelum tindakan ekstirpasi atau kauterisasi (Anwar, 2011).
B. Polip
Endometrium
1.
Definisi
Adalah tumor bertangkai lunak yang disebabkan oleh produk
hormon yang abnormal, penyebab paling sering adalah siklus anovulatorik dengan
produksi estrogen yang berkepanjangan dan tidak adanya progesteron (berkaitan
dengan perdarahan uterus disfungsional).
Adalah lesi jinak paling sering terjadi pada masa
perimenopous,mengarah pada cavum uteri.
2.
Gambaran
umum
Timbulnya Polip
endometrium dapat bersamaaan dengan dengan hiperplasia endometrium dan mungkin
sebagai penyebab perdarahan uterus abnormal. (Llewellyn & jones,
2002).Polip endometrium seringkali berupa penonjolan langsung dari lapisan
endometrium atau merupakan tumor bertangkai dengan pembesaran dibagian
ujungnya.Polip endometrium merupakan pertumbuhan aktif stroma dan kelenjar
endometrium secara lokal, terutama pada daerah fundus atau korpus uteri.Hampir
sebagian penderita tidak menyadari keberadaan polip endometrium karena kelainan
ini tidak menimbulkan gejala spesifik (Anwar, 2011).
Pertumbuhan
polip mirip dengan proses hiperplasia endometrium dan tidak jarang hal ini
terjadi secara bersamaan. Seringkali ditemukan polip endometrium, bersamaan
dengan mioma uteri.Oleh karena itu sulit untuk menentukan gejala klinis yang
timbul disebabkan oleh salah satu atau semua kelainan secara bersamaan (Anwar,
2011).
3.
Gambaran
klinik
Perdarahan diluar siklus
yang nonspesifik seringkali tidak ada gejala utama dari polip
endometrium.Seringkali polip endometrium ditemukan secara tidak sengaja dari
hasil pemeriksaan histeroskopi, ultrasonografi, dan kuretase atas dugaan
hiperplasia endometrium.Apabila tangkai polip berukuran cukup panjang sehingga
memungkinkan ujung polip mengalami protusi keluar ostium serviks, maka hal ini
memudahkan klinis untuk mendiagnosa.Polip endometrium mempunyai konsistensi
yang lebih kenyal dan berwarna lebih merah daripada polip serviks.Sebagian
besar polip mempunyai tugas dan tidak menunjukkan perubahan sekretorik (Anwar,
2011).
Kurang
dari sepertiga polip memiliki komposisi jaringan yang sama dengan jaringan
endometrium penyususn atau endometrium asalnya. Ujung polip yang keluar ostium
serviks sering mengalami perdarahan, nekrotik, dan peradangan.Sebagian besar
gambaran histopatologik dari polip endometrium, menunjukkan adanya hiperplasia
kistik, hanya sebagian kecil saja yang menunjukkan hiperplasia adenomatosa
(Anwar, 2011).
Gb 2. Polip
Endometium
4.
Etiologi
a.
Produksi hormon yang abnormal yaitu
hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesterone
b.
Placenta yang tertinggal setelah
partus dan abortus.
c.
Polip bisa berasal dari adenoma-adenofibrinoma
dan juga mioma submukosum yang diakibatkan oleh meningkatnya hormon.
5.
Tanda dan
Gejala
a.
Perdarahan yang banyak dan lebih
lama
b.
ibu mengalami dispareuni saat
berhubungan seksual
6.
Penanganan
Bila ujung polip keluar
melalui ostium serviks sehingga mudah untuk dicapai maka pemutusan tangkai
polip dapat dilakukan melalui dua cara:
a.
Menjepit
tangkai polip dan kemudian melakukan putaran/torsi pada tangkai sehingga
terputus.
b.
Menggunakan
ikatan laso longgar yang kemudian didorong hingga mencapai dasar tangkai dan
kemudian diikatkan hingga tangkai terputus.
Untuk
jenis polip endometrium yang tidak bertangkai maka dapat dilakukan kuretase
atau evakuasi dengan bantuan histeroskopi (Hysterescopy
Assisted Evacuation) (Anwar, 2011).