Sabtu, 09 April 2016

Polip



A.   Polip
1.    Definisi
Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar dan teremas-remas oleh kontraksi rahim.Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur dan lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh. Polip serviks terjadi akibat hiperplasia epitelium dan stroma lokal yang menutupi daerah antara dua celah pada kanalis servikalis (Llewellyn & jones, 2002).
2.    Jenis Polip
Polip Serviks
a.    Gambaran umum 
Polip merupakan lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai.Tumor ini merupakan penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi ekternal atau regio vaginal serviks (Anwar, 2011).
Polip serviks terjadi akibat hiperplasia epitelium dan stroma lokal yang menutupi daerah antara kedua celah pada kanalis serviks.Epitelium silinder yang menutupi polip dapat mengalami metaplasia skuamosa, atau mengalami ulserasi.Banyak polip serviks tidak memberikan gejala.Gejala utama adalah perdarahan intermitten.Diagnosis dibuat dengan melakukan inspeksi pada serviks.Polip dapat dikeluarkan dengan memutar tangkainya.Jaringan yang diperoleh harus dikirimkan untuk pemeriksaan histopatologik. Tumor lain yang dapat terdeteksi adalah papiloma genitalis dan mioma atau fibromioma (Llewellyn & jones, 2002).
b.    Gambaran klinik
Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh, dan strukturnya menyerupai spons.Polip ditemukan berupa penjuluran berwarna merah terang yang terjepit atau keluar dari ostium serviks.Walaupun sebagian besar polip berdiameter kecil tetapi tetapi pertumbuhannnya mungkin saja mencapai ukuran beberapa centimeter.Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran dibawah 1 cm (Protusi melalui ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina (Anwar, 2011).
Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi pucat dan strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks. Ukuran polip ektoserviks dapat mencapai diameter beberapa sentimeter dan tangkainya dapat mencapai ukuran yang sama dengan jari kelingking. Gambaran histopatologi polip adalah sama dengan jaringan asalnya. Umumnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner yang tinggi, epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringa ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema.Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat menimbulkan perdarahan terutama sekali pascasenggama.Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan sel radang sehingga menyerupai degerasi ganas (Anwar, 2011).

Gb 1. Polip servik

c.    Gejala umum
1)    Leukorea yang sulit disembuhkan 
2)    Perasaan tidak nyaman dalam vagina, baik setelah buang air maupun dalam kondisi biasa.
3)    Perdarahan pasca senggama
4)    Terdapat infeksi (Dian, 2012).
d.    Dasar diagnosis
1)    Berdasarkan keluhan yang dikemukakan.
2)    Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai : jaringan bertambah, mudah berdarah, terdapat pada vagina bagian atas (Dian, 2012).
e.    Pencegahan
Ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah infeksi dan ini:
1.    Menggunakan celana dalam dari bahan katun. Ini membantu mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim.
2.    Pakailah kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual.
f.     Penanganan
Pada umumnya polip bertangkai dan dasarnya mudah terlihat, maka dapat diekstirpasi dengan mudah.Setelah pemutaran tangkai, biasanya juga dilakukan pembersihan dasar tangkai dengan kuret atau kerokan.Untuk meminimalisasi jumlah perdarahan dapat dilakukan pemutusan tangkai polip dengan kauter unipolar/bipolar.Apabila jumlah polip lebih dari satu dan dasar polip menjadi sulit untuk dlihat secara langsung, sebaiknya dilakukan tindakan dilatasi serviks sebelum tindakan ekstirpasi atau kauterisasi (Anwar, 2011).

B.   Polip Endometrium
1.    Definisi
Adalah tumor bertangkai lunak yang disebabkan oleh produk hormon yang abnormal, penyebab paling sering adalah siklus anovulatorik dengan produksi estrogen yang berkepanjangan dan tidak adanya progesteron (berkaitan dengan perdarahan uterus disfungsional).
Adalah lesi jinak paling sering terjadi pada masa perimenopous,mengarah pada cavum uteri.
2.    Gambaran umum
Timbulnya Polip endometrium dapat bersamaaan dengan dengan hiperplasia endometrium dan mungkin sebagai penyebab perdarahan uterus abnormal. (Llewellyn & jones, 2002).Polip endometrium seringkali berupa penonjolan langsung dari lapisan endometrium atau merupakan tumor bertangkai dengan pembesaran dibagian ujungnya.Polip endometrium merupakan pertumbuhan aktif stroma dan kelenjar endometrium secara lokal, terutama pada daerah fundus atau korpus uteri.Hampir sebagian penderita tidak menyadari keberadaan polip endometrium karena kelainan ini tidak menimbulkan gejala spesifik (Anwar, 2011).
Pertumbuhan polip mirip dengan proses hiperplasia endometrium dan tidak jarang hal ini terjadi secara bersamaan. Seringkali ditemukan polip endometrium, bersamaan dengan mioma uteri.Oleh karena itu sulit untuk menentukan gejala klinis yang timbul disebabkan oleh salah satu atau semua kelainan secara bersamaan (Anwar, 2011).
3.    Gambaran klinik
Perdarahan diluar siklus yang nonspesifik seringkali tidak ada gejala utama dari polip endometrium.Seringkali polip endometrium ditemukan secara tidak sengaja dari hasil pemeriksaan histeroskopi, ultrasonografi, dan kuretase atas dugaan hiperplasia endometrium.Apabila tangkai polip berukuran cukup panjang sehingga memungkinkan ujung polip mengalami protusi keluar ostium serviks, maka hal ini memudahkan klinis untuk mendiagnosa.Polip endometrium mempunyai konsistensi yang lebih kenyal dan berwarna lebih merah daripada polip serviks.Sebagian besar polip mempunyai tugas dan tidak menunjukkan perubahan sekretorik (Anwar, 2011).
Kurang dari sepertiga polip memiliki komposisi jaringan yang sama dengan jaringan endometrium penyususn atau endometrium asalnya. Ujung polip yang keluar ostium serviks sering mengalami perdarahan, nekrotik, dan peradangan.Sebagian besar gambaran histopatologik dari polip endometrium, menunjukkan adanya hiperplasia kistik, hanya sebagian kecil saja yang menunjukkan hiperplasia adenomatosa (Anwar, 2011).
 
Gb 2. Polip Endometium

4.    Etiologi
a.    Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesterone
b.    Placenta yang tertinggal setelah partus dan abortus.
c.    Polip bisa berasal dari adenoma-adenofibrinoma dan juga mioma submukosum yang diakibatkan oleh meningkatnya hormon.
5.    Tanda dan Gejala
a.    Perdarahan yang banyak dan lebih lama
b.    ibu mengalami dispareuni saat berhubungan seksual
6.    Penanganan
Bila ujung polip keluar melalui ostium serviks sehingga mudah untuk dicapai maka pemutusan tangkai polip dapat dilakukan melalui dua cara:
a.    Menjepit tangkai polip dan kemudian melakukan putaran/torsi pada tangkai sehingga terputus.
b.    Menggunakan ikatan laso longgar yang kemudian didorong hingga mencapai dasar tangkai dan kemudian diikatkan hingga tangkai terputus.
Untuk jenis polip endometrium yang tidak bertangkai maka dapat dilakukan kuretase atau evakuasi dengan bantuan histeroskopi (Hysterescopy Assisted Evacuation) (Anwar, 2011).